Hari ini saya kedatangan 1 orang pasien yang menderita diabetes melitus. Tidak ada yang istimewa saat beliau menceritakan riwayat penyakitnya sampai dengan ketika beliau berkata,"Saya tidak mengerti mengapa gula darah saya bandel Dok. Padahal saya cuma makan nasi 4 sendok makan dan tidak pernah mencampur lauknya untuk dimakan bersamaan". Respon saya,"Justru itu gula darahnya susah turun. Ibu penganut Food Combining ya?" Ibu tadi mengangguk dengan wajah bingung.
Didalam tubuh kita bahan makanan sumber karbohidrat diuraikan menjadi produk akhir berupa gula atau glukosa. Kemampuan suatu makanan dalam meningkatkan kadar gula darah disebut indeks glikemik (glycemic index) Semakin sedikit variasi nutrien yang ada bersama sumber karbohidrat maka semakin cepat perubahannya menjadi glukosa. Sebaliknya, semakin banyak variasi nutrien yang menemani karbohidrat dalam makanan maka semakin lambat berubahannya menjadi glukosa.
Pada kasus pasien saya hari ini telah terjadi perubahan nasi menjadi glukosa dalam waktu yang cepat karena beliau memisahkan konsumsi nasi dari lauknya. Padahal kehadiran protein dan lemak selain memperlambat proses penguraian karbohidrat menjadi glukosa juga memperlambat penyerapan glukosa diusus kita.
Setelah mendapat penjelasan tentang proses perubahan nutrien didalam tubuh akhirnya beliau setuju untuk mulai pola makan dengan komposisi seimbang setiap kali makan. Nah, apabila anda juga punya masalah kesehatan saya sarankan untuk menjalankan pola makan seimbang saja. Variasi diet diluar sana hanya bisa dijalankan bila tubuh kita masih sangat prima untuk beradaptasi dan melakukan kompensasi.
Berikut adalah 2 literatur yang saya pakai untuk menjelaskan proses diatas kepada pasien saya:
CLINICAL DIABETES • Volume 29, Number 4, 2011
J. Nutr. 136: 2506–2511, 2006.
Anak membutuhan kalori yang cukup banyak yaitu 110 - 120 Kal/kgBB sehat/hari dan protein sebanyak 2,5 g/kgBB sehat/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jumlah lemak yang dibutuhkan sekitar 20% dari total kalori dan kebutuhan karbohidrat sekitar 50% dari total kalori. Jumlah kebutuhan lemak dan karbohidrat ini tidak terlalu berbeda dengan kebutuhan orang dewasa.
Sebelum menghitung kebutuhannya kita perlu tahu cara hitung berat badan sehat anak kita sesuai umurnya dengan menggunakan rumus Berhman (1992) berikut ini:
Usia 3 -12 bulan = [umur (dalam bulan) + 9] / 2
Usia 1 - 6 tahun = [umur (dalam tahun) x 2] + 8
Usia 7 - 12 tahun = {[umur (dalam tahun) x 7] + 5} / 2
Selanjutnya, kita masukkan berat badan sehat kedalam rumus dibawah ini untuk mengetahui kebutuhan Kalori perhari. Rumusnya:
Usia 0 - 12 bulan = BB sehat (dalam kg) x 110 Kal
Usia 1 - 3 tahun = BB sehat (dalam kg) x 100 Kal
Usia 4 - 6 tahun = BB sehat (dalam kg) x 90 Kal
Usia 7 - 9 tahun = BB sehat (dalam kg) x 80 Kal
Usia 10 - 12 tahun = BB sehat (dalam kg) x 70 Kal
Kebutuhan kalori anak bervariasi dari 1000, 1200, 1500, 1700, 1900, 2100, 2300, 2500 Kal bahkan bisa lebih. Hal ini disebabkan oleh karena anak tidak hanya sedang tumbuh dan berkembang namun juga aktivitas anak yang semakin banyak.
Kebutuhan protein anak bisa diketahui yaitu dengan mengalikan berat badan sehat dengan 2,5 g (BB dalam kg x 2,5 g)
Setelah mendapatkan hasil perhitungan maka kita perlu mencocokkan waktu sekolah, tidur siang, kegiatan ekstra kurikuler dan lain-lain dengan pembagian waktu makanan utama dan selingan. Sebaiknya waktu makan utama dan selingan berjarak sekitar 3 jam. Jadi dalam 1 hari anak mendapatkan 3 kali makanan utama dan 3 kali selingan. Kehadiran selingan sangat membantu mengejar kebutuhan kalori anak yang jumlahnya besar sehingga anak tidak perlu kita timbuni nasi dan lauk pauk dengan jumlah besar yang bisa membuatnya begah/kekenyangan.
Dengan begitu padatnya aktivitas anak maka ada hal yang harus diperhatikan baik oleh orangtua dan pihak sekolah yaitu pengawasan terhadap pola makan anak saat mereka masih disekolah. Oleh sebab itu komunikasi yang cukup intens antara kedua belah pihak harus terjalin dengan baik demi kebaikan anak kita.
Rentang kebutuhan kalori pria Indonesia umumnya 1500 - 2100 Kalori perhari. Rentang kebutuhan kalori wanita Indonesia umumnya 1300 - 1900 Kal. Makin tinggi/lanjut usia seseorang maka kebutuhannya semakin menurun dan sebaliknya.
Pada kehidupan sehari-hari sering terjadi overestimasi kebutuhan dengan alasan sering bergerak, sering begadang dan lain-lain. Hal ini menyebabkan orang makan lebih dari kebutuhan yang seharusnya. Akibatnya berat badan bertambah terus yang sering juga diiringi kenaikan gula darah, tensi, kolesterol, trigliserida, asam urat dan teman-temannya.
Nah, anda dapat menghitung sendiri kebutuhan kalori anda, kemudian pilih Diet 1500 Kal, Diet 1700 Kal, Diet 1900 Kal atau Diet 1200 Kal (khusus yang 1200 Kal sebaiknya dijalankan dibawah pengawasan dokter). Selamat mencoba...